Seputar Instalasi Listrik untuk Rumah Tinggal.
 Tulisan saya ini saya muat di  Kompasiana sekedar sebagai pengetahuan umum bagi para Kompasianer demi  untuk mencegah terjadinya kebakaran yang akhir - akhir ini sering  terjadi di Jakarta.Semoga bermanfaat.
 
1. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam instalasi listrik rumah tinggal agar efisien dan ekonomis?
Jawab :
Yang paling utama adalah harus memenuhi persyaratan teknis, baru setelah itu bagaimana agar effesien dan ekonomis.
a. Persyaratan teknis.
a.1. Asumsi.
 Dalam  merancang instalasi listrik suatu rumah tinggal, diasumsikan bahwa  instalasi listrik tersebut tidak akan diperiksa atau di perbaiki selama  rumah tersebut tidak dibongkar (bisa akibat di renovasi atau dibongkar  total untuk dibangun kembali). 
- Biasanya diasumsikan usia instalasi rumah sekitar 30 tahun.
Artinya :  Dalam  pemilihan peralatan instalasi listrik harus memenuhi persyaratan yang  telah ditetapkan dalam PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) khusus untuk Rumah Tinggal,  dimana ketentuan yang diterapkan lebih berdasarkan pengalaman selama  ini (empiris), bukan berdasarkan ketentuan teknis sesuai yang diatur  pada PUIL 2000, Bagian 7 : Penghantar dan Pemasangannya (halaman 322 –  325), yang umumnya diterapkan untuk Instalasi Pabrik, Gedung  Perkantoran, Hotel, dsb.
 a.2. Menentukan Besaran Kabel Listrik.
 Kabel Listrik berpenghantar tembaga dan berisolasi PVC yang terpasang secara permanen di dalam rumah harus dengan ukuran minimal 2,5 mm2, berapapun jumlah daya listrik yang terpasang dan hanya boleh dialiri listrik maksimal 10 A 
- Jika arus listrik > 10 A tetapi < 16 A (berlangganan 3.500 VA, 1 phase), kabel utama (feeder) harus menggunakan ukuran 4 mm2.
Penjelasan :
 Berdasarkan Tabel KHA (Kemampuan Hantar Arus) di PUIL 2000, untuk kabel jenis NYA, NYM dan NYY adalah sebagai berikut :
 - Luas penampang kabel 2,5 mm2   = 25 A 
 - Luas penampang kabel 4 mm2   = 34 A  
 (PUIL 2000 halaman 301, 303 dan 304).
 a.3. Isolasi Kabel.
 Jenis kabel ditentukan oleh jenis isolasinya.
 Untuk perumahan, yang paling banyak digunakan adalah :
 - NYA : Kabel ini berisolasi PVC, ber inti tunggal, jenis kabel udara. Berwarna Merah, Hitam, Kuning dan Biru.
 * Kelebihan : Harganya murah.
 * Kelemahan : # Isolasinya cuma 1 lapis, sehingga mudah cacad.
 # Tidak tahan air (karena jenis kabel udara)
 # Isolasinya sangat disukai tikus (digigit tikus)
 # Supaya  aman terhadap gangguan tikus dan sentuhan orang (kalau ada isolasi yang  cacad), pemasangan kabel sebaiknya didalam pipa (bisa pipa PVC atau  logam).
 - NYM : Kabel berisolasi PVC, ada yang berinti 2, 3 atau 4, jenis kabel udara. Berwarna putih.
 * Kelebihan : # Isolasinya dua lapis, sehingga potensi kabel bocor akibat isolasi   cacad lebih kecil dibandingkan NYA
 * Kelemahan : # Harganya lebih mahal dibandingkan NYA
 # Tidak tahan air (karena jenis kabel udara)
 # Isolasinya sangat disukai tikus (digigit tikus), dan tidak tahan terhadap impack (benturan)
 # Supaya  aman terhadap gangguan tikus dan sentuhan orang (kalau ada isolasi yang  cacad), pemasangan kabel sebaiknya didalam pipa (bisa pipa PVC atau  logam).
 - NYY : Kabel berisolasi PVC, ada yang berinti 2, 3 atau 4, jenis kabel tanah. Berwarna Hitam.
  * Kelebihan : # Isolasinya  dua lapis dan liat sehingga lebih tahan terhadap impact (benturan)  dibandingkan dengan NYA dan NYM, potensi kabel bocor akibat isolasi  cacad lebih kecil dibandingkan NYM
 # Tahan air (karena jenis kabel tanah)
 # Isolasinya tidak disukai tikus, sehingga pemasangan tidak harus menggunakan pipa.
 * Kelemahan : # Harganya lebih mahal dibandingkan NYM.
 a.4. Grounding.
  a.4.1. Fungsi dari Grounding antara lain : 
 - Sebagai pengaman terhadap tegangan sentuh saat ada instalasi yang bocor.
 - Memperkecil resiko akibat sambaran petir. 
a.4.2. Spesifikasi Pemasangan Grounding.
 - Jika sebagai pengaman terhadap tegangan sentuh, tahanan pentanahan maksimal 5 Ohm.
 - Jika untuk memperkecil resiko akibat sambaran petir : < 1 Ohm (sama dengan spesifikasi untuk grounding Penangkal Petir).
 Penjelasan :
 * Tahanan Pentanahan adalah nilai Tahanan Suatu Grounding yang kita tancapkan kedalam bumi.
 # Jika  tanahnya berpori dan gembur seperti di Palmerah, Kebon Jeruk, Bintaro  atau di lokasi yang airnya asin atau payau (di Jelambar, Kapuk, Ancol),  dengan menancapkan pipa sedalam 1 m sudah bisa didapat Tahanan  Pentanahan 5 Ohm di musim kemarau dan 1 Ohm di musim hujan.
 # Jika  tanahnya berpasir (seperti di Yogyakarta, Banjarmasin, Makasar) atau  tanah liat yang tidak berpori (seperti di Cikarang) atau dari batu padas  (seperti di Pangkal Pinang, Bawen), maka untuk mendapatkan Tahanan  Pentanahan 5 Ohm memerlukan 5 titik grounding dengan kedalaman masing – masing 5 meter dan jarak antar titik minimal 10 meter.
 * Dalam  hal ini petirnya menyambar instalasi PLN yang ada diatas tanah (dan  mungkin jauh dari rumah kita), tetapi petirnya sudah diproteksi oleh  Arrester yang terpasang pada instalasi PLN.
 * Karena  tidak seluruh petir dapat diserap oleh Arrester, maka ada potensi  ”lidah petir” atau sering dikatakan ”anak petir”, berpotensi akan  mengganggu jala – jala PLN, sehingga dapat merusakkan peralatan listrik  yang tersambung ke instalasi listrik di dalam rumah.
 # Kalau  kabel TV sedang terpasang di Stop Kontak, TV dapat terbakar dan  beresiko juga orang yang ada di depan TV akan ikut tersambar petir.
 # Kalau  Stop Kontak dalam keadaan kosong (tidak ada peralatan yang terpasang di  situ), pada lubang stop kontak akan keluar bunga api.
 * Cara paling sederhana membuat grounding adalah memanfaatkan instalasi tiang/ kolom beton yang ada di setiap dinding rumah.
 # Besi  yang ada di kolom beton, dibagian bawahnya selalu menyentuh tanah,  sehingga tahanan pentanahannya berkisar < 1 Ohm dan maksimal 5 Ohm,  tergantung kedalaman pondasi, jumlah kolom dan jenis tanahnya.
 # Di  setiap rumah, kolom beton akan sedikit terbuka di bagian atas plafon  sehingga besi betonnya kelihatan. Nah besi beton itu bisa kita  manfaatkan untuk grounding.
 * Untuk amannya, kabel netral digabungkan dengan Grounding.
 # Di Instalasi PLN, kabel Netral ini sudah di grounding. Tetapi untuk meningkatkan keamanan terhadap tegangan sentuh (artinya jika ada peralatan listrik yang isolasinya bocor dan tersentuh tangan), kabel Netralnya kita grounding lagi.
 # Tegangan Sentuh yang aman < 50 Volt.
 a.5. Panel Hubung Bagi. 
 Sesuai standard yang ditetapkan oleh pihak PLN, setiap instalasi listrik di perumahan harus memiliki PHB (Panel Hubung Bagi). 
- Posisinya setelah KWH Meter PLN 
- Letaknya biasanya didalam rumah tapi dibagian depan. 
Kalau rumah sederhana dengan daya 450 VA, umumnya menggunakan PHB sederhana, dimana komponen PHB hanya berupa 1 buah fuse/ sikring atau bisa juga MCB (Miniatur Circuit Breaker), 
Jika  rumah besar dengan daya 2.200 VA keatas, biasanya menggunakan PHB  Lengkap, dimana masing – masing MCB melayani jenis beban yang berbeda.
Contoh Diagram garis Tunggal PHB :
a.5.1. PHB Sederhana :
a.5.2. PHB Lengkap :
Tujuannya adalah untuk selektivitas pemadaman saat terjadi gangguan. 
* Jika  yang terganggu AC (kemungkinan terjadi Hubung Singkat), maka yang padam  hanya MCB AC saja, sedangkan MCB yang lainnya tidak ikut jatuh.
* Dipasaran sudah banyak yang jual box PHB dalam bentuk yang cukup bagus jika diletakkan di ruang tamu, misalnya merk Legrand.
 a.6. Penangkal Petir
 Jika  rumahnya 2 lantai atau lebih dan disekitarnya tidak ada bangunan atau  pohon yang lebih tinggi dari atap rumah, sedangkan daerah rumah tersebut  merupakan daerah ”Sambaran Kilat” (Depok, Bintaro,  Sawangan, Palmerah, Bogor, Ciputat, dsb) maka untuk menghindari resiko  tersambar petir, pada atap rumah wajib dipasang Penangkal Petir.
 Penjelasan.
b. Efisien.
Pengertian Efisien dalam instalasi listrik adalah :
Kualitas  kabel dan peralatan pendukungnya (sakelar, stop kontak, fitting, dsb)  sesuai standard yang telah ditentukan oleh PUIL, sehingga instalasi  listrik bisa bertahan sampai > 30 tahun..
b.1. Kabel. 
 Merk kabel yang paling baik sampai saat ini adalah 4 besar : 
- Kabelmetal
- Kabelindo
- Supreme
- Tranka.
Diluar  ke 4 merk tersebut kualitasnya tidak terlalu jelas, bisa sama dengan ke  4 merk diatas, tapi kemungkinan besar ada di bawahnya.
 b.2. Peralatan Pendukung.
 Merk  peralatan Pendukung instalasi listrik seperti Stop Kontak, Sakelar,  Fitting lampu, cukup bagus sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh PUIL  banyak beredar di pasaran, antara lain :
- Legrand
- …………….
c. Ekonomis.
Pengertian  Ekonomis dalam Instalasi Listrik adalah Instalasinya dibuat secara  optimal, artinya harus ekonomis tetapi tetap memenuhi persyaratan  teknis.
c.1. Pemilihan Jenis kabel.
- Jika  karena sifat instalasinya (ditempat yang terlihat oleh mata atau punya  potensi kena impact) sehingga kabel harus dimasukkan kedalam pipa  conduit, maka bisa digunakan kabel NYA atau NYM yang lebih murah.
- Jika  akan dipasang diatas plafon, tidak terlihat oleh mata dan tidak ada  potensi terkena impact sehingga tidak perlu dipasang conduit, maka  sebaiknya menggunakan kabel dari jenis NYY, dengan asumsi harga kabel  NYM + pipa conduit lebih mahal dibandingkan dengan harga kabel NYY.
 c.2. Jalur kabel.
 Jika  mau ekonomis, pembagian bebannya jangan terlalu banyak seperti contoh  diatas (point a.5.2) tetapi cukup seperti contoh a.5.1.(1 MCB/ Fuse/  Sikring untuk seluruh beban dengan daya tersambung < 1.300 VA) atau 2 MCB untuk daya tersambung > 2.200 VA (hanya ada MCB untuk lampu dan MCB untuk Stop Kontak). 
 - Bisa lebih ekonomis karena kabel yang digunakan lebih pendek.
- Bagaimana cara mencegah terjadinya arus pendek?
 
Jawab :
Yang  paling berbahaya sebenarnya Isolasi Kabel yang bocor, karena hal ini  dapat menyebabkan kebakaran, sedangkan Hubungan Arus Pendek atau Arus  Hubung Singkat, jarang menjadi penyebab kebakaran. 
Alasannya :
a. Arus Hubung Singkat.
Adalah bertemunya secara langsung  antara kawat phasa dan kawat netral atau kawat 2 phasa yang berbeda  (pada sistem 3 phasa) akibat terjadinya kegagalan isolasi, sehingga  menyebabkan besar arus listrik yang mengalir dalam kabel relatif ”tidak  terhingga”.
- Loncatan bunga api hanya berlangsung < 1 detik.
- Karena  besar arus listriknya relatif ”tidak terhingga”, maka pengaman  listriknya langsung bekerja sehingga sumber apinya langsung padam.
 b. Isolasi Kabel yang bocor.
Adalah bertemunya secara tidak langsung  antara kawat phasa dan kawat netral atau kawat 2 phasa yang berbeda  (pada sistem 3 phasa) akibat terjadinya kegagalan isolasi, tetapi besar  arus listrik yang mengalir dalam kabel relatif tidak terlalu besar dan  cenderung masih dibawah KHA (Kemampuan Hantar Arus) dari Sistem Pengaman  yang terpasang (bisa Fuse atau Circuit Breaker).
- Loncatan bunga api yang terjadi cukup besar dan bisa berlangsung lama 
 - Karena  besar arus listriknya relatif tidak terlalu besar dan cenderung masih  dibawah KHA Fuse atau Breaker, maka Sistem Pengaman Listrik tidak  bekerja, sehingga sumber apinya terus ada selama sumber kegagalan  isolasi kabel tidak diatasi.
c. Penyebab Kegagalan Isolasi Kabel.
 c.1. Instalasi Listrik Rumah.
 c.1.1. Kualitas Isolasi Kabel buruk, sehingga mudah retak atau terkelupas saat digunakan.
 c.1.2. Kabel  dialiri arus lebih besar dari yang telah ditetapkan oleh PUIL untuk  Instalasi Rumah Tinggal lebih dari 5 tahun atau waktunya singkat tetapi  melampaui batas yang dibolehkan sesuai dengan yang tercantum pada PUIL  2000 Bagian 7:Penghantar dan Pengamannya.
 c.1.3. Kabel terkena pukulan atau impact sehingga isolasinya terluka.
 c.1.4. Kabel  terkena panas, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik panas  yang bersumber dari matahari atau sumber panas yang lain, yang bisa  menyebabkan isolasi kabel mengering dan akhirnya retak atau terkelupas.
 c.2. Dari Peralatan Listrik.
 c.1.1. Kualitas Peralatan Listrik buruk.
 c.1.2. Kualitas Tegangan tidak stabil.
 c.1.3. Tegangan yang diberikan tidak sesuai (misalnya peralatan 110 Volt diberi teganagan 220 volt).
 c.1.4. Frekuensi  listrik yang tidak sesuai (peralatan listrik dengan 60 Hz, yang  biasanya ex Amerika atau Inggris, dipasang di Indonesia , dimana  standard frekuensinya = 50 Hz).
 c.1.5. Usia peralatan listrik sudah tua.
- Ada berapa macam ukuran kabel listrik dan apa saja fungsinya? Adakah kaitannya dengan penghematan listrik?.
 
Jawab.
a. Macam ukuran kabel dan fungsinya.
 Macam ukuran kabel banyak sekali, mulai dari luas penampang < 1 mm2 untuk sistem kontrol sampai 1.000 mm2 untuk Sistem Distribusi Tenaga Listrik.
 - Ada yang dari Tembaga, Allumunium, Fiber Optic dan sebagainya.
 - Karena cakupannya sangat luas, maka penjelasan lebih rinci sebaiknya dibuat dalam tulisan yang terpisah.
b. Adakah kaitannya dengan penghematan listrik ?
Jika  dikaitkan dengan luas penampang kabel, tentu saja ada, karena luas  penampang kabel makin besar, rugi – rugi di kabel juga makin kecil.
- Tetapi  khusus untuk Instalasi Rumah Tinggal, selama sistem operasinya sesuai  dengan spesifikasi yang telah di tentukan dalam PUIL, masalah  penghematan listrik tidak terlalu signifikan karena besar arus yang  mengalir di kabel listrik jauh dibawah kemampuan kabel tersebut  menyalurkan listrik.
- Apa manfaat MCB? Bagaimana memilih MCB yang bagus?
 
Jawab :
a. Pengertian MCB.
 a.1. MCB adalah singkatan dari Miniatur Circuit Breaker atau Circuit Breaker dalam bentuk mini.
 a.2. Biasanya  digunakan untuk beban – beban yang memiliki arus start (transient) yang  kecil, seperti beban – beban peralatan listrik di rumah tangga.
- Itu pula sebabnya Pembatas Arus di KWH Meter PLN menggunakan MCB.
 a.3. Diatas MCB ada :
 - MCCB : Moulded Case Circuit Breaker.
 - ACB : Air Circuit Breaker.
 - VCB : Vacuum Circuit Breaker.
 a.4. Yang membedakan antara ke 4 jenis Circuit Breaker tersebut antara lain:
- Kemampuan Hantar Arus.
- Breaking Capacity atau kemampuan Circuit Breaker untuk menerima Daya Hubung Singkat.
- Kemampuan untuk melayani beban yang memiliki Arus Start yang besar, misalnya Drive Motor, Compressor AC, dsb.
- Kemampuan membuat pengaturan selektifitas bila terjadi Over Loaded atau Hubung Singkat.
 Penjelasan :
 Karena  penjelasan masalah ini cukup kompleks, sebaiknay penjelasan  selengkapnya dibuat terpisah dalam konteks : Sistem Distribusi Tenaga  Listrik.
b. Manfaat MCB.
Untuk memutuskan Suplai Daya Listrik saat terjadi Over Loaded atau Short Circuit (Hubung Singkat).
c. Memilih MCB yang bagus.
Gunakan MCB yang asli dan jangan yang palsu.
Repotnya,  dipasaran banyak beredar MCB palsu. Sedemikian canggihnya pemalsuat  tersebut, sampai pihak pabrik seperti Schneider yang memproduksi MCB  merk MG/ Merlin Gerrin (yang lokasi pabriknya di Cikarang), dengan hanya  melihat fisik luarnya saja, tidak bisa membedakan mana yang asli dan  mana yang palsu.
- Saran dari mereka : Belilah MCB dari agen resmi.
- Bagaimana mengetahui terjadinya kebocoran arus listrik? Hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar tidak terjadi kebocoran listrik? Adakah alat yang bisa dipakai untuk mengetahui kebocoran listrik di rumah tinggal?
 
Jawab:
a. Bagaimana mengetahui terjadinya kebocoran listrik ?
 a.1. Instalasi Listrik Rumah Tinggal.
 a.1.1. Kebocoran listrik biasanya ditandai oleh :
 - Ada bau hangus akibat isolasi kabel terbakar.
 - Pada titik yang bocor timbul bunga api.
a.1.2. Cara mencegah kebocoran listrik.
 Melakukan pengukuran besarnya Tahanan Isolasi Kabel dengan alat yang namanya ”Megger” yang artinya Mega Ohm Meter.
 - Megger ini akan menyuntikkan tegangan 1.000 Volt DC pada kawat kabel yang akan diukur tahanan isolasinya.
 - Peraturan dalam PUIL : Setiap tegangan 1 volt harus memiliki Tahanan Isolasi minimal 1 Ohm.
 - Saat kabel masih baru, Tahanan Isolasinya umumnya > 30 MOhm atau > 30.000 Ohm.
 * Jika kualitas instalasi dan kualitas kabelnya bagus, setelah 30 tahun umumnya masih > 2.000 Ohm.
 * Jika berlangganan listrik jenis 1 phase (tegangan 220 – 240 Volt), tahanan isolasi minimal 240 Ohm.
 * Jika Tahanan Isolasi < 240 Ohm, Tahanan Isolasi Kabel sudah termasuk Kategori Bocor.
 # Nilai Tahanan Isolasi makin rendah, kebocoran listrik makin besar.
 # Jika Tahanan Isolasi Kabel mendekati 0 Ohm, instalasi listrik sudah dinyatakan sebagai Hubung Singkat.
a.2. Peralatan Listrik.
 a.2.1. Peralatan yang menggunakan motor listrik, antara lain :
 * Lemari Es
 * Dispenser
 * Pompa Air
 * Mesin Cuci
 * AC
 * Blender.
 a.2.2. Peralatan listrik non Motor Listrik, antara lain :
 * Computer
 * Setrika Listrik
 * Radio, TV, Tape, VCD
 a.2.3. Ada 2 macam kebocoran isolasi :
 a.2.3.1. Kebocoran Isolasi yang tidak berbahaya untuk Peralatan Listrik tetapi bisa berbahaya untuk manusia.
 - Tanda – tandanya : 
 Body Peralatan Listrik kalau di pegang nyetrum.
 * Kalau ”Tegangan Sentuh” > 50 Volt, bisa berbahaya untuk manusia.
 * Kalau < 50 Volt, tidak berbahaya untuk manusia, cuma bikin kaget.
 - Cara mengatasinya :
 * Stekker yang ke Stop Kontak dibalik, sehingga yang tadinya dapat Tegangan Phasa, kemudian dapat Negatif dan sebaliknya.
 * Body peralatan listrik di Ground, sehingga Tegangan Sentuh < 50 Volt.
 a.2.3.2. Kebocoran Listrik yang berbahaya untuk peralatan listrik tersebut.
 - Jika  terjadi kebocoran listrik pada peralatan listrik yang menggunakan Motor  Listrik, berarti telah terjadi kebocoran isolasi pada gulungan Rotor  atau Stator.
 Tanda – tandanya:
 * Mesin lebih panas
 * Penggunaan listrik lebih besar
 - Jika  kebocoran listrik pada peralatan elektronik, sering kali tidak ada  tanda – tandanya, tahu – tahu tidak berfungsi karena Hubung Singkat.
b. Apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi kebocoran listrik :
Jawab :
 b.1. Operasikan peralatan listrik tersebut harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh pabrik, antara lain :
* Komponen Listrik tidak boleh terkena air.
* Peletakan  maupun operasional peralatan listrik tersebut harus sesuai spesifikasi  yang telah ditentukan oleh pabrik, sehingga panas yang dihasilkan dapat  terbuang dengan baik (tidak berakumulasi).
 # Jangan meletakkan peralatan listrik dekat sumber panas seperti kompor, dsb.
 # Jangan  mengoperasikan peralatan listrik melampaui batas yang dibolehkan,  misalnya menjalankan pompa air 24 jam non stop atau terlalu sering start  stop.
 b.2. Pastikan Tegangan listriknya stabil dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
- Apakah alat-alat penghemat listrik yang banyak beredar di pasaran benar-benar mampu menghemat listrik? Bagaimana cara kerjanya?
 
Jawab :
a. Namanya Capacitor Bank
b. Fungsinya bukan untuk menghemat Daya Listrik, tetapi untuk mengoptimalkan penggunaan daya listrik di rumah agar dengan Daya Tersambung yang ada, peralatan listrik yang dioperasikan bisa lebih banyak.
c. Cara kerjanya :
c.1. Kita berlangganan listrik PLN dalam satuan Volt Ampere (VA), yang dinyatakan sebagai Daya Efektif.
c.2. Kebutuhan Daya Listrik dari peralatan listrik yang kita pakai adalah Watt, yang dinyatakan sebagai Watt atau Daya Nyata.
c.3. Tagihan Listrik PLN juga berdasarkan jumlah Daya Nyata yang kita gunakan, dimana satuannya adalah KWH (Kilo Watt Hours).
c.4. Perbedaan antara VA dan Watt adalah :
 c.4.1. VA (Volt Ampere).
 VA  adalah suatu daya efektif yang diperlukan untuk menggerakkan/  mengoperasikan suatu peralatan listrik (motor listrik, lampu, heater,  dsb).
 Rumus : S = Daya Efektif = Volt Ampere
 = Volt x Ampere.
 Contoh :
 Daya Listrik yang diperlukan untuk menggerakkan suatu motor listrik adalah Daya Efektif dalam satuan Volt Ampere.
 VA  mengandung Cos Phi, yaitu sudut listrik yang terjadi akibat penggunaan  kumparan listrik (disebut sebagai sudut lagging atau induktif) atau  capasitor (disebut sebagai sudut leading atau kapasitif).
 Disebut Cos Phi karena merupakan fungsi Cossinus dari sudut Phi ( j ) antara VA dan Watt, dimana :
 Cos Phi = Watt/ VA
 c.4.1.1. Dalam operasionalnya, Cos Phi itu diperlukan untuk proses pembangkitan listrik atau operasional peralatan listrik.
 Tanpa Cos Phi, maka :
 - Pompa air tidak bisa bekerja memompa air.
 - Listrik tidak bisa di bangkitkan
 - Radio atau TV tidak bisa dioperasikan.
 c.4.1.2. Masalah  bagi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik, Cos Phi ini mengganggu  penyaluran daya listrik, sehingga penggunaan Daya Listrik tidak bisa  optimal.
 Contoh :
 - Daya Tersambung = 450 VA.
 - Uji coba beban menggunakan lampu TL 18 watt dengan Cos Phi 0,7 indukstif :
 =  18 watt/0,7 
 = 25,7 VA
 - Jumlah lampu TL yang bisa di operasikan :
 = 450 VA/ 25,7 VA
 = 17 bh lampu TL 18 Watt.
 - Jika menggunakan Capacitor Bank, maka Cos Phi bisa diatur = 0,98 Induktif, sehingga :
 * Daya effektif lampu :
 = 18 watt/0,98
 = 18,36 VA
 * Jumlah lampu TL yang bisa dioperasikan :
 = 450 VA/ 18,36 VA
 = 24 bh lampu TL 18 Watt.
 c.4.2. Watt.
 Watt = Daya Riel (nyata) adalah perubahan dari Daya Listrik menjadi energi lain atau sebaliknya.
 Rumus = P = Daya Riel = Watt
 = Volt x Ampere x Cos Phi.
 Contoh :
 - Motor Listrik.
 Input Daya Listrik (VA) è Output Putaran Motor (Watt)
 - Genset.
 Input Power Engine (Watt) è Output Daya Listrik (VA).
 - Heater
 Input Daya Listrik (VA) è Output panas (dominan) + sinar (kecil) à (Watt)
 - Lampu
 Input Daya Listrik (VA) è Output Sinar (dominan) + panas (kecil) à (Watt).
- Adakah kiat-kiat untuk menghemat pemakaian listrik di rumah?
 
a. Pemilihan lampu
b. Pemakaian AC dan perangkat elektronik lainnya
Jawab :
Kiat untuk menghemat Pemakaian Listrik.
 a. Design Rumah.
Dalam  merancang rumah, usahakan sebanyak mungkin memasukkan sinar matahari ke  dalam rumah, sehingga penggunaan lampu untuk penerangan pada siang hari  bisa dikurangi.
Cara agar panas matahari tidak ikut masuk kedalam rumah ada beberapa alternatif, antara lain :
a.1. Alternatif 1.
Sinar  matahari yang masuk kedalam rumah harus dipecah Density atau  Intensitasnya, agar sinarnya tetap bisa masuk dan memenuhi syarat untuk  penerangan, tetapi tidak panas. 
- Prinsipnya  adalah Sinar Matahari yang masuk kedalam rumah jangan langsung, tetapi  harus dipantulkan dahulu ke bidang lain, baru boleh masuk kedalam rumah.
- Agar hasilnya optimal, dibuat alat pemantul dan penerima Sinar Matahari.
 * Pemantulnya merupakan Bidang Datar.
 * Penerimanya merupakan Bidang Cekung.
 a.1. Alternatif 2.
Memasang  Filter yang dapat menyaring sinar Ultra Violet (λ< 2000) dan Infra  Red (λ > 5.000), yang merupakan unsur panas dari sinar matahari,  tidak ikut masuk kedalam rumah, sedangkan yang masuk adalah Visible  Light, yaitu sinar matahari yang tidak panas.
 b. Operasional Peralatan Listrik.
 Jangan mengoperasikan peralatan listrik jika memang tidak diperlukan.
Contoh :
 - Jika Kamar mandi sedang tidak digunakan, maka lampu bisa dipadamkan.
 - Jika TV sedang tidak di tonton, sebaiknya dimatikan.
 c. Pemilihan Peralatan Listrik.
 Peralatan Listrik yang dipilih haruslah yang memang hemat energi.
 c.1. Lampu.
 Lampu Pijar itu boros energi.
 Jenis yang hemat energi untuk Rumah Tangga adalah Lampu TL.
 Di pasaran memang banyak merk Lampu TL, ada yang murah meriah (ex China) tetapi ada juga yang mahal (merk Philips).
- Lampu TL buatan China memang murah (untuk 18 Watt harganya Rp. 5.000,00 – Rp. 7.000,00), selain usia pakainya pendek (+ 6 bulan), juga sinarnya cepat redup ( terangnya cuma + 1 bulan), sehingga termasuk kategori Boros Energi (tapi masih lebih hemat dibandingkan Lampu Pijar).
- Lampu TL merk Philips memang mahal (untuk 18 Watt harganya Rp. 30.000,00), selain usianya panjang (+ 1 th), sinarnya yang terang bisa bertahan sampai 1 tahun (sampai lampunya putus).
 c.2. AC.
 Jika akan membeli AC, yang harus diperhatikan adalah besaran EER, dimana :
 EER = Cooling Capacity (BTU/h)
  Power Input (Watt)
 *Angkanya makin besar, penggunaan Daya Listrik makin hemat.
* Angkanya berkisar antara 8,1 – 11,9 BTU/h/Watt.
- AC buatan China, seperti merk Chang Hong, cenderung boros energi.
- AC buatan Jepang dan Eropa, umumnya sudah Hemat Energi.
- Kapasitas AC makin kecil, penggunaan daya listrik cenderung makin Hemat.
* AC merk National ex Jepang berkapasitas 5.000 BTU/h (atau istilah pasarannya ½ PK), nilai EER bisa 11,9 BTU/h/Watt.
* AC merk Train kapasitas 27.000 BTU/h (3 PK), nilai EER berkisar 8,5 – 9 BTU/h/Watt.
 Penjelasan Tambahan :
- Kalau mau beli AC, yang dilihat bukan besaran PK, tetapi besaran Kapasitas Pendinginannya dalam satuan BTU/h.
- Istilah PK atau Daya Kuda (setara 745 watt) saat ini sudah tidak lagi digunakan dalam perencanaan unit AC, karena :
* AC ex China : 1 PK = 7.000 BTU/h.
* AC ex Jepang atau Eropa/ Amerika : 1 PK = 9.000 BTU/h.
* AC ex Korea : 1 PK < 9.000 BTU/h
- Untuk Rumah Tinggal dengan ketinggian Plafon 3 m, untuk mendapatkan temperatur ruang (25 + 1) 0C, saat siang hari memerlukan Kapasitas Pendinginan 500 BTU/h/m2, sedangkan pada malam hari 350 BTU/h/m2.
 c.3. Peralatan lain.
 Untuk  peralatan lain seperti Pompa Air, Lemari Es, Kompor Listrik, dsb cara  memilihnya pada prinsipnya sama : Cari yang kinerjanya tinggi tapi  penggunaan daya listriknya kecil.
- Kalau  mau aman, beli merk terkenal buatan Jepang, Eropa atau Amerika, karena  biasanya merk terkenal dari negara – negara tersebut selalu menjaga  kualitas produknya : Kinerja Tinggi tetapi penggunaan Daya Listrik  Rendah.


